Rabu, 16 September 2015

BELAJAR ASIK KOMPAK MENJAWAB DI ATAS KARTON

Yuhuuuu rampung mengerjakan tugas, kirim email dan waktunya rehat. mumpung internet masih on, dan sedang ingin menulis, sekalian saya ingin share ke teman-teman guru atau mahasiswa atau siapapun yang siapa tahu membutuhkan artikel ini. ngomong-ngomong masalah belajar, saya udah pernah posting metode pembelajaran dengan sosio drama berdasarkan pengalaman saya sendiri. kali ini, saya mau bagi-bagi info lagi yang berhubungan dengan belajar dan menyenangkan. Yapp.... bermain sambil belajar. Saya tiba-tiba teringat dengan teman saya yang menerapkan metode ini waktu Micro Teaching tempo hari. menyenangkaaaan sekali. pertama yang teman-teman siapkan adalah bahan-bahannya.
1. karton (boleh pake HVS tapi disambung biar lebarnya kayak karton)
2. spidol
3. soal
yang dibutuhkan dalam permainan ini adalah 2 orang berpasangan. Teman-teman, ingat yaa laki-laki sama laki-laki. Jangan sampai laki-laki sama perempuan.
Cara mainnya so really really simple.
1. siapkan karton yang sudah di gambari 4 kotak, masing-masing kotak bertuliskan A,B,C,D. gak harus 4, tergantung jawabannya juga sih
2. siapkan 2 orang untuk di pasangkan
And................... let's start begin...
Teman-teman sebagai guru membacakan soal pilihan ganda kepada 2 orang itu. keduanya harus langsung menebak jawaban dengan menginjak di atas karton yang tersedia.
Hmmmm kedengaran tidak seru? Eitsss coba dulu, pasti kelihatan serunya. Saya punya beberapa gambarnya
(Hayoooo kudu kompak yaa mas-masnyaaaa.... jangan saling ninggal)
(Nahloh kok bisa beda pendapat gini?)

Itu tadi penampakan cara mainnya. yaaa namanya juga ciptaan manusia ya.. pasti ada kelemehannya, permainan ini hanya bisa digunakan untuk soal pilihan ganda. Selebihnya, sukses bikin ice breeker...

Sekian postingan dari saya, Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua...... ^_^

Sabtu, 22 Agustus 2015

MINI DRAMA, METODE YANG MENYENANGKAN DAN JUGA MENDIDIK

lama rasanya saya tidak update blog saya. udah postingan cuma dikit, baru sempet posting pula.. hahaha :p
kesibukan kuliah dan sekarang sedang menjalankan praktik profesi lapangan, huft tiap hari menyiapkan materi yang akan di ajarkan. (hus malah curhat). kembali ke niat awal saya, di akhir minggu Praktik Profesi Lapangan yang saya jalani, anak-anak menyarankan untuk membuat mini drama untuk pelajaran Al-Qur'an Hadits tentang materi Memahami rezeki Allah berdasarkan QS Al-Quraisy dan Al-Insyiroh. AHAAAA!!!!!! inilah yang saya suka. tiba-tiba muncul ide "gila" saya untuk mengajak anak-anak memahami Rezeki Allah berdasarkan QS Al-Quraisy dalam kehidupan sehari-hari. naluri saya tiba-tiba muncul dan Jreeeenggggggg sekelas heboh. meski dengan properti yang sangat amat sederhana, mini drama yang saya buat mampu membuat anak-anak senang sekaligus faham tentang makna "TIDAK MENGINGKARI RIZKI ALLAH". berikut naskah mini drama dengan durasi kurang lebih 20 menit.


SYUKURI RIZKI ALLAH

Naskah dan ide cerita             : Lailin Nihayah
NIM                                        : 112680

            Tersebutlah sebuah kelompok pedagang besar yang mereka sebut “GAJEBO”. Mereka terdiri dari 8 orang yang kesemuanya memiliki semangat yang sama tinggi dalam berdagang. Mereka berdagang ke utara pada musim panas, dan ke selatan pada musim dingin.
Pada musim dingi mereka ke utara dan bertemu dengan pembeli yaitu para perempuan.
Pedagang 1     : monggo monggo silahkan di beli di sini barang murah
Pedagang 2     : di sini saja mbak, barang lokal kualitas manca negara
Sementara pedagang 1 dan 2 saling menawarkan dagangan, pedagang 3 dan 4 malah berkelahi gara2 salah paham.
Pedagang 3     : ayo ayo di beli jeruknya manis dan berguna untuk kulit
Pedagang 4     : asem asem asem aseeeeeeemmmm
Pedagang 3     : JERUK MANIS!!!!
Pedagang 4     : ASEEEEEMMMMM!!!!!!
Pedagang 3     : woy kang! Lu ngajak berantem. Jerukku manis kok mbok bilang asem
Pedagang 4     : sing ajak gelut sopo? Aku adolan asem ki lho kang
Dan akhirnya pedangan 5 pun menasehati dan melerai
Pedagang 5     : heh heh heh mandek mandek stop! Kita itu satu kelompok. Jangan berantem.
Sedangkan pedagang 6,7,dan 8 mereka damai damai saja dengan dagangan dan pelanggan mereka. Sampai tidak terasa adzan dzuhurpun berkumandang, mereka masih tidak beranjak dari lapak untuk melaksanakan sholat. Sampai ada pembeli yang menegur
Pembeli 1        : woy kang! Sholat dulu, dagangnya nanti bisa dilanjut.
Pedagang 6     : halah sholat ora dadekke sugeh. Cuma buang2 waktu. Mending dagang, dapet duit.
Pembeli 2        : tak bilangin yo, ibadah itu lebih dari urusan dunia.
Pedagang 7&8            : PRET!!
Hingga selesai sholat, muadzin yang tadi mengumandangkan adzanpun lewat lapak mereka dan menegur
Muadzin          : astaghfirullah, akang akang ini dari tadi gak sholat? Masya allah kaaang... ingat, sholat itu tiang agama. Kalau akang gak sholat, nanti Allah cabut rizkinya lho. Mau?
Pedagang 8     : heh kamu siapa sih? Kyai bukan, ustadz bukan, sok sokan ceramah sama kita. Kamu Cuma tukang adzan. Ingat, tukang adzan.
Muadzin          : ya allah kaaaang, semoga Allah mengampuni kalian
Pedagang 7     : yo yo yo kono minggat
Kesuksesan yang mereka miliki menjadikan pada pedagang ini gelap mata. Mereka lupa kalau rizki yang mereka peroleh itu dari Allah. Hingga suatu malam, komplotan maling mengambil dagangan mereka. Saat mereka tidur, para maling begitu mudah mengambil barang2.
Menjelang subuh, mereka baru sadar kalau barang2 mereka raib dijarah maling. Disitu mereka baru merasa begitu kehilangan, sedih yang teramat sangat. Dan tak lama, adzan subuh berkumandang dan muadzin lewat di depan mereka.
Muadzin          : lho, kenapa pada nangis kang?
Pedagang 7     : kita baru kemalingan. Lihat, dagangan kita habis semua
Muadzin          : itulah, kemarin kan saya udah bilang. Masih bagus Allah masih sayang sama kalian
Pedagang 1     : sayang apanya? Dagangan kita habis kena maling kok Allah masih sayang?
Muadzin          : ya Allah, ini nih, susah mikir sih. Kalau Allah gak sayang, bisa aja kalian di bunuh
Disitu mereka mulai tersadar, dan mau sama2 sholat subuh di masjid. Setelah sholat, muadzin memberi nasehat
Muadzin          : akang-akang ini masih diberi kesempatan untuk bertaubat sama Allah. Masih untung Cuma barang kalian yang habis. Kalau nyawa kalian juga habis gimana? Rezeki itu datangnya dari Allah. Tidak patut kita melupakan yang maha pemberi rezeki. Kita tidakk boleh sombong. Allah senantiasa menambah nikmat bagi hamba yang pandai mensyukuri rezeki yang ada.
Pedagang 2     : iya, kami sadar sekarang. Kami lupa pada yang maha pemberi rezeki.
Pedagang 7     : maaf kemarin udah bentar anda
Muadzin          : udah, ndak apa2. Saya Cuma bisa nasehati. Nggak lebih.




Hak cipta oleh             : Lailin Nihayah


Itu tadi yang bisa saya sampaikan. semoga bisa menjadi inspirasi untuk guru-guru maupun calon guru sebagai salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mendidik... suwun.....

Minggu, 15 Maret 2015

TUTORIAL MAKE UP PANTOMIM UNTUK PEMULA



Beberapa waktu yang lalu, saat saya mendampingi anak-anak untuk mengikuti lomba pantomim, terdengar sapaan seorang ibu guru. Sayapun membalas sapaan beliau, dan lama kelamaan ibu guru tersebut menanyakan make up anak-anak saya kenapa bisa halus begitu? Karena menurut pengakuan ibu guru tersebut, beliau mendandani anak-anaknya menggunakan masker. Dalam hati saya menahan tawa dan menahan perkataan (Ya iyalah bu, masker kalo kering kan jadi retak-retak.. hadeeeh). Akhirnya saya jawab saja, saya pakai "Body Painting" sambil saya perlihatkan barangnya. Pada dasarnya, make up pantomim mudah mudah saja. Hanya butuh body painting agar hasil polesan halus. Jadi, bukan hanya sekedar make up putih, jadi bisa pakai masker... Bwahahahaha.... Sebenarnya saya tidak mahir-mahir betul sih. Hanya saya terinspirasi dari pertunjukan teater yang saya tonton sebelumnya, mereka menggunakan Body Painting sebagai aksen efek. Masalahnya, sekolah kami terbentur pembiayaan. Jadi, saya harus mencari alternatif untuk membuat alis dan bibir. Setelah saya mendapat body painting warna putih, saya mulai eksperimen pada diri saya sendiri. Daaaaaannn ternyataaaaaa yeay body painting ini bisa di tumpuk dengan pensil alis dan lipstick biasa..... Jadi, inilah bahan yang saya siapkan :
1. Body Painting warna putih
2. Pensil alis warna hitam
3. Lipstick warna merah yang warnanya gonjreng
4. Tisu dan cotton buds untuk merapikan hasil riasan
Caranya, tinggal aplikasikan saja body painting ke seluruh bagian wajah, kemudian buat alis menggunakan pensil alis, dan buat buat bibir dengan lipstick. Di sini, saya membuat bibirnya seperti tokoh jeng kellin. Tapi karena efek blitz kamera, warna lipsticknya malah tidak terlihat. Haddoh
Eitsss ada cara lain kok selain body painting. tapi, saya tidak menjamin apakah bisa tahan dengan keringat. Saya hampir mencoba menggunakan cara ini, tapi takut kalau terkena keringat malah jadi cemong. Xixixixixixi
Cara make up kedua ini seperti make up para Geisha yang ada di jepang sana. Sama sederhananya, yang dibutuhkan hanya :
1. Foundation cair/padat warna putih
2. Bedak tabur putih (saya sarankan bedak bayi)
3. Pensil Alis
4. Lipstick
5. Brush atau spons (untuk menempelkan foundation dan bedak) 
Semua pilihan ada di tangan anda. Mau pilih Body Painting, atau dandanan ala Geisha jepang....
Semoga bermanfaat..... suwun....

Sabtu, 14 Maret 2015

PUISI TEMA BUDAYA SETEMPAT



Masih dalam rangka mengikuti lomba FLS2N, selain pantomim saya juga di daulat melatih lomba cipta karya puisi untuk anak-anak di SD 3 Samirejo. Sebagai guru baru yang belum begitu berpengalaman, saya berusaha membuat puisi yang sangat amat sederhana dengan harapan anak-anak mudah memahami untuk selanjutnya dapat dihayati. Puisi dengan tema budaya setempat ini saya ambil menara kudus, tempat domisili saya. Semoga dapat membantu....



Menara Kudus
Bukti sejarah kota kecil ini
Sebuah bangunan bukti perjuangan Sang Sunan
Dalam mengemban misi
Memperbaiki budi pekerti dan akhlaq diri

Bangunan kokoh nan menjulang tinggi
Bukti bahwa kami adalah negara berbudi
Negara yang satu dalam beda
Tergambar dari bentuk bangunan megah ini

Betapa Sang Sunan telah memberi contoh nyata
Bahwa beda bukanlah halangan
Dalam mengajarkan agama Islam
Di bumi Nagari Carta Bhakti

Kudus, kota kecil yang makmur dan berbakti
Lewat bangunan menara tua
Warga kudus tetap satu dalam beda
Lewat bangunan menara tua
Sang Sunan menyatukan budaya dan tradisi

SINOPSIS PANTOMIM "DEMI SAHABAT"


Baru-baru ini saya di daulat untuk melatih anak-anak dalam berpantomim di pangkalan kerja saya, SD 3 Samirejo. Jujur saja pantomim adalah hal baru bagi saya. Pada mulanya saya sangat bingung tema apa yang harus saya buat, karena waktu pementasan hanya 5 menit. Jadilah saya membuat ide cerita yang begitu sederhana tentang makna dari sebuah persahabatan yang indah. Berikut bisa saya share untuk kawan-kawan yang siapa tau juga bernasib sama seperti saya. 
Berikut adalah sinopsis yang dapat saya berikan. Semoga bermanfaat.....

 
 
“DEMI SAHABAT”
                Pada suatu pagi yang cerah, jam berdering dengan kencangnya sehingga membangunkan Ashraf dari alam mimpinya untuk segera berangkat sekolah. Dengan masih sangat mengantuk, Ashraf menuju kamar mandi. Dari dalam kamar mandi terdengar suara siulan yang merdu sekali. Selesai mandi, kini Ashraf sudah merasa lebih segar. Ashraf menuju kamar untuk ganti baju. Karena badannya kecil dan seragam sekolahnya tergantung di atas, diapun meraihnya dengan ancang-ancang melompat dan hap... Ashraf mengenakan baju, celana, kaos kaki, dan sepatu. Tak lupa memilah milah buku pelajaran yang akan dia bawa. Setelah semua selesai, Ashraf sarapan pagi dengan begitu lahap.
            Setelah semua beres, mandi, ganti baju, menata buku, sarapan, kini saatnya Ashraf menanti sahabat baiknya yang bernama Gilang. “Biasanya jam segini si Gilang sudah sampai sini. Tapi di mana ya dia?” begitu kata Ashraf dalam hati. Sambil terus memperhatikan jam tangan, menit demi menit berlalu, hingga kini Ashraf mulai merasa lelah dan mengantuk. Hingga akhirnya bunyi bell yang sudah dia hafalpun berbunyi. “kring....kring...” rupanya Gilang sudah datang. Kini Ashraf sudah semangat lagi untuk berangkat bersama Gilang, sahabatnya.
            Mereka berdua mengayuh sepeda dengan riang gembira, canda tawa menghiasi perjalanan mereka. Tapi, di tengah perjalanan tiba-tiba terdengar suara seperti ada sesuatu yang terlepas, daan... Brakk Gilang terjatuh dari sepeda. Gilang menangis karena badannya sakit karena jatuh, dan seragamnya kotor yang artinya dia malu berangkat sekolah dengan seragam kotor. Melihat sahabatnya menangis, dengan sigap Ashraf menolong sahabatnya. Dia bersihkan sisa-sisa tanah yang menempel di seragam Gilang, dia membujuk sahabatnya untuk mau berangkat sekolah. Namun Gilang masih sedih karena sepedanya rusak. Ashrafpun menawarkan tumpangan kepada sahabatnya itu. Namun Gilang menolak, karena merasa Ashraf terlalu kecil untuk memboncengkannya.
            Akhirnya, Gilang memboncengkan Ashraf, dan merekapun melanjutkan kembali perjalanan menuju sekolah. Dengan riang mereka menuju sekolah hingga tanpa sadar mereka sudah sampai di sekolah. Rasa gembirapun terpancar dari dua bersahabat ini. Gembira karena sampai sekolah tepat waktu, gembira karena bertemu teman-teman, gembira karena akan mendapat ilmu baru.
            Persahabatan yang bagai kepompong, mengubah sesuatu yang buruk menjadi lebih indah. Memaklumi dalam berbagai keadaan dan perbedaan. Persahabatan yang tanpa harus berbagi kemewahan, tapi selalu ada kapanpun kita butuhkan. Indahnya persahabatan...