lama rasanya saya tidak update blog saya. udah postingan cuma dikit, baru sempet posting pula.. hahaha :p
kesibukan kuliah dan sekarang sedang menjalankan praktik profesi lapangan, huft tiap hari menyiapkan materi yang akan di ajarkan. (hus malah curhat). kembali ke niat awal saya, di akhir minggu Praktik Profesi Lapangan yang saya jalani, anak-anak menyarankan untuk membuat mini drama untuk pelajaran Al-Qur'an Hadits tentang materi Memahami rezeki Allah berdasarkan QS Al-Quraisy dan Al-Insyiroh. AHAAAA!!!!!! inilah yang saya suka. tiba-tiba muncul ide "gila" saya untuk mengajak anak-anak memahami Rezeki Allah berdasarkan QS Al-Quraisy dalam kehidupan sehari-hari. naluri saya tiba-tiba muncul dan Jreeeenggggggg sekelas heboh. meski dengan properti yang sangat amat sederhana, mini drama yang saya buat mampu membuat anak-anak senang sekaligus faham tentang makna "TIDAK MENGINGKARI RIZKI ALLAH". berikut naskah mini drama dengan durasi kurang lebih 20 menit.
SYUKURI
RIZKI ALLAH
Naskah dan ide
cerita : Lailin Nihayah
NIM : 112680
Tersebutlah sebuah kelompok pedagang
besar yang mereka sebut “GAJEBO”. Mereka terdiri dari 8 orang yang kesemuanya
memiliki semangat yang sama tinggi dalam berdagang. Mereka berdagang ke utara
pada musim panas, dan ke selatan pada musim dingin.
Pada musim
dingi mereka ke utara dan bertemu dengan pembeli yaitu para perempuan.
Pedagang 1 : monggo monggo silahkan di beli di sini
barang murah
Pedagang 2 : di sini saja mbak, barang lokal kualitas
manca negara
Sementara
pedagang 1 dan 2 saling menawarkan dagangan, pedagang 3 dan 4 malah berkelahi
gara2 salah paham.
Pedagang 3 : ayo ayo di beli jeruknya manis dan berguna
untuk kulit
Pedagang 4 : asem asem asem aseeeeeeemmmm
Pedagang 3 : JERUK MANIS!!!!
Pedagang 4 : ASEEEEEMMMMM!!!!!!
Pedagang 3 : woy kang! Lu ngajak berantem. Jerukku
manis kok mbok bilang asem
Pedagang 4 : sing ajak gelut sopo? Aku adolan asem ki
lho kang
Dan akhirnya
pedangan 5 pun menasehati dan melerai
Pedagang 5 : heh heh heh mandek mandek stop! Kita itu
satu kelompok. Jangan berantem.
Sedangkan
pedagang 6,7,dan 8 mereka damai damai saja dengan dagangan dan pelanggan
mereka. Sampai tidak terasa adzan dzuhurpun berkumandang, mereka masih tidak
beranjak dari lapak untuk melaksanakan sholat. Sampai ada pembeli yang menegur
Pembeli 1 : woy kang! Sholat dulu, dagangnya nanti
bisa dilanjut.
Pedagang 6 : halah sholat ora dadekke sugeh. Cuma
buang2 waktu. Mending dagang, dapet duit.
Pembeli 2 : tak bilangin yo, ibadah itu lebih dari
urusan dunia.
Pedagang
7&8 : PRET!!
Hingga selesai
sholat, muadzin yang tadi mengumandangkan adzanpun lewat lapak mereka dan
menegur
Muadzin : astaghfirullah, akang akang ini dari
tadi gak sholat? Masya allah kaaang... ingat, sholat itu tiang agama. Kalau
akang gak sholat, nanti Allah cabut rizkinya lho. Mau?
Pedagang 8 : heh kamu siapa sih? Kyai bukan, ustadz
bukan, sok sokan ceramah sama kita. Kamu Cuma tukang adzan. Ingat, tukang
adzan.
Muadzin : ya allah kaaaang, semoga Allah mengampuni
kalian
Pedagang 7 : yo yo yo kono minggat
Kesuksesan yang
mereka miliki menjadikan pada pedagang ini gelap mata. Mereka lupa kalau rizki
yang mereka peroleh itu dari Allah. Hingga suatu malam, komplotan maling
mengambil dagangan mereka. Saat mereka tidur, para maling begitu mudah
mengambil barang2.
Menjelang
subuh, mereka baru sadar kalau barang2 mereka raib dijarah maling. Disitu
mereka baru merasa begitu kehilangan, sedih yang teramat sangat. Dan tak lama,
adzan subuh berkumandang dan muadzin lewat di depan mereka.
Muadzin : lho, kenapa pada nangis kang?
Pedagang 7 : kita baru kemalingan. Lihat, dagangan
kita habis semua
Muadzin : itulah, kemarin kan saya udah
bilang. Masih bagus Allah masih sayang sama kalian
Pedagang 1 : sayang apanya? Dagangan kita habis kena
maling kok Allah masih sayang?
Muadzin : ya Allah, ini nih, susah mikir sih.
Kalau Allah gak sayang, bisa aja kalian di bunuh
Disitu mereka
mulai tersadar, dan mau sama2 sholat subuh di masjid. Setelah sholat, muadzin
memberi nasehat
Muadzin : akang-akang ini masih diberi
kesempatan untuk bertaubat sama Allah. Masih untung Cuma barang kalian yang
habis. Kalau nyawa kalian juga habis gimana? Rezeki itu datangnya dari Allah.
Tidak patut kita melupakan yang maha pemberi rezeki. Kita tidakk boleh sombong.
Allah senantiasa menambah nikmat bagi hamba yang pandai mensyukuri rezeki yang
ada.
Pedagang 2 : iya, kami sadar sekarang. Kami lupa pada
yang maha pemberi rezeki.
Pedagang 7 : maaf kemarin udah bentar anda
Muadzin : udah, ndak apa2. Saya Cuma bisa
nasehati. Nggak lebih.
Hak cipta oleh : Lailin Nihayah
Itu tadi yang bisa saya sampaikan. semoga bisa menjadi inspirasi untuk guru-guru maupun calon guru sebagai salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mendidik... suwun.....