Sabtu, 22 Agustus 2015

MINI DRAMA, METODE YANG MENYENANGKAN DAN JUGA MENDIDIK

lama rasanya saya tidak update blog saya. udah postingan cuma dikit, baru sempet posting pula.. hahaha :p
kesibukan kuliah dan sekarang sedang menjalankan praktik profesi lapangan, huft tiap hari menyiapkan materi yang akan di ajarkan. (hus malah curhat). kembali ke niat awal saya, di akhir minggu Praktik Profesi Lapangan yang saya jalani, anak-anak menyarankan untuk membuat mini drama untuk pelajaran Al-Qur'an Hadits tentang materi Memahami rezeki Allah berdasarkan QS Al-Quraisy dan Al-Insyiroh. AHAAAA!!!!!! inilah yang saya suka. tiba-tiba muncul ide "gila" saya untuk mengajak anak-anak memahami Rezeki Allah berdasarkan QS Al-Quraisy dalam kehidupan sehari-hari. naluri saya tiba-tiba muncul dan Jreeeenggggggg sekelas heboh. meski dengan properti yang sangat amat sederhana, mini drama yang saya buat mampu membuat anak-anak senang sekaligus faham tentang makna "TIDAK MENGINGKARI RIZKI ALLAH". berikut naskah mini drama dengan durasi kurang lebih 20 menit.


SYUKURI RIZKI ALLAH

Naskah dan ide cerita             : Lailin Nihayah
NIM                                        : 112680

            Tersebutlah sebuah kelompok pedagang besar yang mereka sebut “GAJEBO”. Mereka terdiri dari 8 orang yang kesemuanya memiliki semangat yang sama tinggi dalam berdagang. Mereka berdagang ke utara pada musim panas, dan ke selatan pada musim dingin.
Pada musim dingi mereka ke utara dan bertemu dengan pembeli yaitu para perempuan.
Pedagang 1     : monggo monggo silahkan di beli di sini barang murah
Pedagang 2     : di sini saja mbak, barang lokal kualitas manca negara
Sementara pedagang 1 dan 2 saling menawarkan dagangan, pedagang 3 dan 4 malah berkelahi gara2 salah paham.
Pedagang 3     : ayo ayo di beli jeruknya manis dan berguna untuk kulit
Pedagang 4     : asem asem asem aseeeeeeemmmm
Pedagang 3     : JERUK MANIS!!!!
Pedagang 4     : ASEEEEEMMMMM!!!!!!
Pedagang 3     : woy kang! Lu ngajak berantem. Jerukku manis kok mbok bilang asem
Pedagang 4     : sing ajak gelut sopo? Aku adolan asem ki lho kang
Dan akhirnya pedangan 5 pun menasehati dan melerai
Pedagang 5     : heh heh heh mandek mandek stop! Kita itu satu kelompok. Jangan berantem.
Sedangkan pedagang 6,7,dan 8 mereka damai damai saja dengan dagangan dan pelanggan mereka. Sampai tidak terasa adzan dzuhurpun berkumandang, mereka masih tidak beranjak dari lapak untuk melaksanakan sholat. Sampai ada pembeli yang menegur
Pembeli 1        : woy kang! Sholat dulu, dagangnya nanti bisa dilanjut.
Pedagang 6     : halah sholat ora dadekke sugeh. Cuma buang2 waktu. Mending dagang, dapet duit.
Pembeli 2        : tak bilangin yo, ibadah itu lebih dari urusan dunia.
Pedagang 7&8            : PRET!!
Hingga selesai sholat, muadzin yang tadi mengumandangkan adzanpun lewat lapak mereka dan menegur
Muadzin          : astaghfirullah, akang akang ini dari tadi gak sholat? Masya allah kaaang... ingat, sholat itu tiang agama. Kalau akang gak sholat, nanti Allah cabut rizkinya lho. Mau?
Pedagang 8     : heh kamu siapa sih? Kyai bukan, ustadz bukan, sok sokan ceramah sama kita. Kamu Cuma tukang adzan. Ingat, tukang adzan.
Muadzin          : ya allah kaaaang, semoga Allah mengampuni kalian
Pedagang 7     : yo yo yo kono minggat
Kesuksesan yang mereka miliki menjadikan pada pedagang ini gelap mata. Mereka lupa kalau rizki yang mereka peroleh itu dari Allah. Hingga suatu malam, komplotan maling mengambil dagangan mereka. Saat mereka tidur, para maling begitu mudah mengambil barang2.
Menjelang subuh, mereka baru sadar kalau barang2 mereka raib dijarah maling. Disitu mereka baru merasa begitu kehilangan, sedih yang teramat sangat. Dan tak lama, adzan subuh berkumandang dan muadzin lewat di depan mereka.
Muadzin          : lho, kenapa pada nangis kang?
Pedagang 7     : kita baru kemalingan. Lihat, dagangan kita habis semua
Muadzin          : itulah, kemarin kan saya udah bilang. Masih bagus Allah masih sayang sama kalian
Pedagang 1     : sayang apanya? Dagangan kita habis kena maling kok Allah masih sayang?
Muadzin          : ya Allah, ini nih, susah mikir sih. Kalau Allah gak sayang, bisa aja kalian di bunuh
Disitu mereka mulai tersadar, dan mau sama2 sholat subuh di masjid. Setelah sholat, muadzin memberi nasehat
Muadzin          : akang-akang ini masih diberi kesempatan untuk bertaubat sama Allah. Masih untung Cuma barang kalian yang habis. Kalau nyawa kalian juga habis gimana? Rezeki itu datangnya dari Allah. Tidak patut kita melupakan yang maha pemberi rezeki. Kita tidakk boleh sombong. Allah senantiasa menambah nikmat bagi hamba yang pandai mensyukuri rezeki yang ada.
Pedagang 2     : iya, kami sadar sekarang. Kami lupa pada yang maha pemberi rezeki.
Pedagang 7     : maaf kemarin udah bentar anda
Muadzin          : udah, ndak apa2. Saya Cuma bisa nasehati. Nggak lebih.




Hak cipta oleh             : Lailin Nihayah


Itu tadi yang bisa saya sampaikan. semoga bisa menjadi inspirasi untuk guru-guru maupun calon guru sebagai salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mendidik... suwun.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar